flowchart


 

 FLOWCHART






1. Mulai (Start)

Sistem kontrol aktif dan memulai proses pemantauan dua kondisi lingkungan utama secara simultan: Suhu Ruangan (melalui Sensor LM35) dan Kualitas Udara (melalui Sensor Gas MQ-2).


2. Jalur Kiri

Deteksi Suhu Ruangan (Sensor LM35) Sensor LM35 membaca suhu ruangan dan mengubahnya menjadi tegangan yang menjadi input bagi Op-Amp Komparator.


3. Keputusan Suhu

Sistem membuat keputusan apakah suhu melebihi 28°C?:

  • Jika YA (Suhu > 28°C): Rangkaian kontrol Suhu Aktif (Vin > Vref dan Vbe > 0,7V). Ini akan mengaktifkan Relay Suhu.

  • Jika TIDAK (Suhu  28°C): Rangkaian kontrol Suhu Tidak Aktif (Vin < Vref dan Vbe < 0,7V). Relay Suhu tetap mati.


4. Jalur Kanan 

Deteksi Asap Rokok (Sensor MQ-2) Sensor Gas MQ-2 membaca konsentrasi gas/asap. Sinyal ini menjadi input bagi Op-Amp Buffer (Komparator Gas).


5. Keputusan Asap Rokok

Sistem membuat keputusan apakah Asap Rokok Terdeteksi:

  • Jika YA (Asap Terdeteksi): Rangkaian kontrol Gas Aktif (Vin > Vref dan Vbe > 0,7V). Ini akan mengaktifkan Relay Gas.

  • Jika TIDAK (Udara Bersih): Rangkaian kontrol Gas Tidak Aktif (Vin < Vref dan Vbe < 0,7V). Relay Gas tetap mati.


6. Status Relay (Output Kontrol) 

Status kedua Relay (dari Jalur A dan Jalur B) ditentukan. Kedua relay ini terhubung ke Exhaust Fan.


7. Keputusan Exhaust Fan 

Sistem menentukan status akhir Exhaust Fan menggunakan logika AND:

  • Exhaust Fan Aktif hanya Jika Relay Suhu Aktif dan Relay Gas Aktif secara bersamaan

  • Exhaust Fan Tidak Aktif Jika salah satu Relay mati atau kedua Relay Tidak Aktif.


8. Pengerjaan Output

  • Exhaust Fan Aktif: Kipas menyala untuk membuang panas atau polusi asap.

  • Exhaust Fan Tidak Aktif: Kipas dimatikan karena suhu dan kualitas udara dianggap aman/stabil.


9. Selesai (End)

Proses kendali kembali ke awal (looping) untuk terus memantau dan mempertahankan kualitas udara ruangan secara otomatis.





Komentar

Postingan populer dari blog ini