Laporan Akhir Praktikum Modul 2



1. Jurnal [Kembali]

  JURNAL PRAKTIKUM TRANSISTOR


Nama                        : Muhammad Luqman Albani

NIM                           : 2410952012                                                   

Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2025

Asisten Praktikum  : - Rahmanda Husein

                     - Faren Muhamad Abdad

Kelompok                : 7                                    



1. Fixed Bias

Tabel 4.1 Percobaan fixed bias

 

Parameter

Nilai Pengukuran

 

 

VRB

 11.67 V

 

 

VRC

 12,38 V

 

 

VB

 0,736 V

 

 

VC

 1,365 V

 

 

VBE

 0,654 V

 

 

VCE

 12,42 V

 

 

IB

 1 mA

 

 

IC

 1 mA

 

Gelombang Input

Gelombang Output


V = 0,1 V ; f = 1 kHz

 



2. Emitter Stabillized  Bias

              Tabel 4.2 Percobaan emitter stabillized bias

Parameter

Nilai Pengukuran

VRB

 5,89 V

VRC

 5,37 V

VRE

 5,66 V

VB

 6,4 V

VC

 6,54 V

VE

 5,75 V

VBE

 0,705 V

VCE

 0,74 V

IB

 1,32 mA

IC

 0,45 mA


Gelombang Input

Gelombang Output


V = 0,1 V ; f = 1 kHz

 

 

3. Self Bias

        Tabel 4.3 Percobaan self bias

Parameter

Nilai Pengukuran

VRC

 5,89 V

VRB

 5,37 V

VRE

5,66 V 

VB

 6,4 V

VC

 6,54 V

VE

 5,75 V

VBE

 0,705 V

VCE

 0,74 V

IB

 1,32 mA

IC

 0,45 mA

 

Gelombang Input

Gelombang Output


V = 0,1 V ; f = 1 kHz

 


4. Voltage Divider Bias

Tabel 4.4 Percobaan voltage divider bias

 

 

Parameter

Nilai Pengukuran

 

 

VR1 & VR2

R1= 10,19 V ; R2= 2,173V

 

 

VRC

 10,84 V

 

 

VRE

 1,480 V

 

 

VB

 2,1 V

 

 

VC

 1,561 V

 

 

VE

 1,546 V

 

 

VBE

 0,67 V

 

 

VCE

 15,1 V

 

 

IB

 0,124 mA

 

 

IC

 0,87 mA

 

Gelombang Input

Gelombang Output


V = 0,1 V ; f = 1 kHz

 


5. Power IC dengan Regulator 

IC

Vin

Kapasitor

Resistor

Vout

7805

 7 V

C1 = 0,1 uF

C2 = 1 uF 

33 Ω 

 6,24 V

7809

 11 V

 C1 = 0,1 uF

C2 = 1 uF 

 33 Ω

 11,2 V

7812

 12 V

 C1 = 0,1 uF

C2 = 1 uF 

 33 Ω

 12,07 V

2. Prinsip Kerja [Kembali]

Transistor bekerja dengan prinsip bahwa arus kecil yang masuk ke kaki basis (IB) dapat mengendalikan arus yang jauh lebih besar pada kolektor (IC). Dengan kata lain, transistor berfungsi sebagai penguat maupun saklar. Supaya transistor dapat bekerja secara stabil, diperlukan pengaturan titik kerja atau Q-point (Quiescent Point), yaitu kondisi arus dan tegangan DC saat transistor tidak menerima sinyal masukan. Cara pengaturan titik kerja ini berbeda pada tiap jenis bias.

1. Fixed Bias

Pada metode fixed bias, titik kerja transistor ditentukan oleh sebuah resistor basis (RB) yang langsung terhubung ke sumber tegangan (VCC). Resistor ini menjaga arus basis (IB) tetap pada nilai tertentu, sehingga arus kolektor (IC) dan tegangan kolektor-emitor (VCE) pun ikut terkendali. Kekurangan rangkaian ini adalah Q-point mudah bergeser jika terjadi perubahan suhu atau variasi parameter transistor.

2. Emitter-Stabilized Bias

Rangkaian emitter-stabilized bias menggunakan resistor emitter (RE) untuk memberikan efek umpan balik negatif (negative feedback). Ketika suhu naik dan arus kolektor (IC) bertambah, tegangan emitor (VE) juga meningkat sehingga arus basis (IB) berkurang. Hal ini membuat titik kerja lebih stabil dibandingkan fixed bias, karena Q-point tidak terlalu bergantung pada perubahan β transistor.

3. Self Bias

Pada self bias, stabilisasi Q-point dilakukan dengan memanfaatkan tegangan jatuh pada resistor emitter (VRE = IE × RE). Rangkaian ini biasanya dilengkapi dengan resistor kolektor (RC) dan resistor basis, sehingga terbentuk sistem umpan balik otomatis yang menjaga kestabilan kerja transistor meskipun β transistor atau suhu berubah. Prinsipnya sama dengan emitter-stabilized, hanya saja penyusunan resistor lebih kompleks sehingga kestabilannya lebih baik.

4. Voltage Divider Bias

Jenis bias yang paling sering digunakan adalah voltage divider bias. Pada rangkaian ini, dua resistor (R1 dan R2) disusun seri membentuk pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan basis (VB) yang relatif konstan. Karena arus pada pembagi tegangan jauh lebih besar daripada arus basis (IB), maka tegangan basis hampir sepenuhnya ditentukan oleh rasio R1 dan R2, serta tegangan suplai (VCC). Dengan cara ini, Q-point transistor menjadi lebih stabil dan tidak terlalu dipengaruhi oleh variasi parameter transistor maupun suhu.

5. Power IC dengan Regulator

Power IC dengan regulator merupakan rangkaian terpadu (Integrated Circuit) yang berfungsi untuk mengatur dan menstabilkan tegangan keluaran (output) agar tetap konstan, meskipun terjadi perubahan pada tegangan masukan (input) atau beban. Komponen ini banyak digunakan dalam sistem elektronik untuk memastikan setiap bagian rangkaian menerima tegangan yang sesuai dan stabil, sehingga kinerja perangkat menjadi lebih andal serta terlindung dari kerusakan akibat lonjakan atau penurunan tegangan.


3. Video Percobaan [Kembali]

1. Fixed Bias




2. Emitter Stabilizied Bias




3. Self Bias




4.  Voltage Divider Bias





5. Power IC




4. Analisa[Kembali]

1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian self bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan.  

Jawab:

    Rangkaian self bias bekerja dengan memberikan umpan balik dari kolektor ke basis. Jika arus kolektor naik, tegangan kolektor turun sehingga menurunkan tegangan basis, dan arus basis berkurang. Mekanisme ini menstabilkan titik kerja transistor.

Perhitungan hasil pengukuran:

  1. Tegangan basis–emitor:

VBE=VB−VE=2,1−1,546=0,67 V

        Nilai ini sesuai dengan kondisi junction basis–emitor maju.

  1. Tegangan kolektor–emitor:

VCE=VC−VE=1,561−1,546=0,015 V

          Tabel mencatat 15,1 mV, nilai keduanya sama

  1. Faktor penguatan arus:

β=IC/IB=0,87/0,124≈7,01

2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian voltage divider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan.
Jawab:

Prinsip Kerja

    Rangkaian voltage divider bias seharusnya menghasilkan tegangan basis lebih besar sekitar 0,7 V dibanding emitor (VB=VE+0,7 V) . Dengan kondisi ini, transistor bekerja di daerah aktif, sehingga VCE​ naik beberapa volt dan arus kolektor mengikuti penguatan arus dasar (IC=βIB).

Analisa Hasil Pengukuran

  • VB = 2,1 V dan VE = 1,546 V, sehingga VBE​=VB−VE= 0.67 hal ini sesuai dengan teori sehingga transistor aktif
  • VC = 1,561 yang mana lebih besar 0.015 dari VE hal ini kurang sesuai dengan teori
  • Arus I B = 0.124 mA dan I C = 0,87 mA menghasilkan β seesar 7,01

 

3. Analisa pengaruh variasi kapasitor dan resistor terhadap output pada rangkaian Power Supply dengan IC Regulator.

Jawab:

 

Prinsip Kerja

    IC regulator seri 78xx dirancang untuk menghasilkan tegangan keluaran tetap sesuai tipenya (7805 = 5 V, 7809 = 9 V, 7812 = 12 V). Pada rangkaian, kapasitor input (0,1 µF) digunakan untuk meredam gangguan frekuensi tinggi, sedangkan kapasitor output (1 µF) menjaga kestabilan tegangan dengan mengurangi ripple. Resistor 33 Ω berfungsi sebagai beban untuk menguji kestabilan regulator saat mengalirkan arus.

    Analisa

    Secara teori, kapasitor yang dipasang seharusnya membuat output lebih halus dan stabil, serta resistor beban menjaga agar regulator tetap dalam kondisi kerja. Namun dari data terlihat hasil yang kurang sesuai dengan output yang diharapkan, hal ini dikarenakan :

    1. Kesalahan pemasangan jumper oleh praktikan.
    2. Tegangan input yang tidak memenuhi kebutuhan minimum regulator.

    5. Download File[Kembali]

    Download Video Rangkaian Kondisi [Download File]

    Download Laporan Akhir [Download File]

    file video percobaan :

    Download Video Percobaan Rangkaian Fixed Bias [Download File]

    Download Video Percobaan Rangkaian Emitter Stabillized Bias [Download File]

    Download Video Percobaan Rangkaian Self Bias [Download File]

    Download Video Percobaan Rangkaian Voltage Divider Bias [Download File

    Download Video Percobaan Power Ic dengan Regulator [Download File









    Komentar

    Postingan populer dari blog ini